Bayar Tagihan Tanpa Biaya Tambahan

27 October 2023

Tiap awal bulan, aku punya kebiasaan mengamati karyawan baru yang bergabung di tim kerja kami sejak 3 bulan lalu. Di awal bulan, wajahnya selalu cerah, bahkan tetap sumringah walau dia basah kuyup habis kehujanan. Aku pernah berpikir, mungkin dia baru dapat kabar bahagia, makanya wajahnya ceria begitu. Tapi anehnya, kenapa cuma terjadi di awal bulan saja.

Karena penasaran, aku pun memberanikan diri untuk bertanya, “Lo habis dapat jackpot apaan kok ceria bener?” Dia tertawa, lalu di sela tawanya dia kasih jawaban, “Biasa, gajian.”

Saat mendengar jawabannya, aku ikut tertawa. Ya benar, siapa sih yang nggak bahagia saat waktu gajian tiba. Aku juga bahagia.

Tiga hari setelahnya, aku amati lagi wajah temanku itu. Dan benar saja, kebahagiaannya nggak bertahan lama. Wajahnya kini bermuram durja. Karena khawatir, aku lagi-lagi memberanikan diri mencari tahu, “Hei, kenapa? Lagi ada masalah?” Dia diam saja. Jadi, kulanjutkan pertanyaanku, “Cerita dong, siapa tahu gue bisa bantu.”

Setelah menghela napas panjang beberapa kali, bukannya menjawab, dia malah balik bertanya, “Sebenarnya, hitungan gaji itu gimana sih?”

Hmmm… aku langsung teringat cerita Benni yang pernah kubaca di website blu by BCA Digital. Benni banyak kasih tips tentang perencanaan keuangan dan investasi, termasuk mengelola gaji. Tapi mau menjelaskan langsung ke dia mengenai tips dari Benni juga nggak enak. Aku belum benar-benar tahu, apa sih yang sedang dia hadapi.

Akhirnya jawaban yang aku kasih cuma begini, “Kalo hitungan gaji berdasarkan penerimaan karyawan, ya Lo lihat lagi di kontrak kerja. Kalo hitungan gaji untuk kebutuhan bulanan, biasanya gw bikin perencanaan gitu sih tiap bulannya. Emang kenapa?”

Lagi-lagi temanku itu menghembuskan napas dengan keras. “Kalo buat gw, hitungan gaji itu cuma 1, 2 dan 3. Tahu nggak apa artinya?” Sebagai jawaban, aku menggelengkan kepala. Jadi, dia kembali bicara, “Tanggal 1 terima gajian. Tanggal dua bayar tagihan. Tanggal 3 cari pinjaman. Pusing gue semua uang gue kecampur jadi suka kecampur dan bikin bingung ngaturnya.”

Detik itu juga, aku terpaksa harus memalingkan wajah ke arah lain dan pura-pura melambaikan tangan menyapa salah satu teman yang melintas tak jauh dari tempat kami mengobrol. Untungnya, teman yang kusapa tertawa, jadi aku bisa tertawa lepas sebentar. Lumayan buat jadi ice breaker di tengah situasi canggung ini. Setelah tahu masalah temanku itu, akhirnya dia ku ajak kenalan sama Benni, Lea, dan Utta. Dari mereka bertiga, dia bisa belajar mengelola keuangan dulu pakai aplikasi blu. Dia bahkan bisa manfaatin bluSaving untuk mengatur pos-pos keuangan dia.

Nah, solusi untuk mengatasi permasalahan temanku terkait tagihan dan uang yang tercampur sering bikin dia bingung dan akhir bulan, Benni kasih saran agar keuangan lebih rapi, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah bayar tagihannya pakai aplikasi blu. Dari satu aplikasi blu, kita bisa bayar tagihan pulsa, paket data, pascabayar, bahkan internet dan TV Kabel.

Di blu, temanku itu juga bisa membuat berbagai macam bluSaving dengan target dan tanpa target untuk kantong-kantong agar budgeting bulanannya lebih rapi.

Pokoknya satu aplikasi untuk semua transaksi tanpa ribet dan anti skip juga. Soalnya kalau sampai lupa bayar tagihan, jelas saja tagihan bulan-bulan berikutnya jadi makin besar akibat denda dan membuat kita bayarnya jadi makin berat.

Tips biar nggak telat bayar tagihan ala Benni:

  • Simpan transaksi di menu favorit, supaya next time tinggal bayar tanpa perlu input detail lagi.
  • Sudah ada fitur pengingat di aplikasi blu untuk semua transaksi rutin sehingga kita bisa bayar tagihan on time.
  • Kita bisa juga atur reminder untuk bayar / beli dan pengingat ini akan muncul di highlight.

“Wah, ternyata praktis ya atur gaji dan bayar tagihan pakai aplikasi blu, mana gak ada biaya tambahan,” katanya sumringah.

Senang rasanya, bisa bantu teman, supaya bisa bayar tagihan tanpa biaya tambahan, dan di tanggal 3 nggak perlu lagi cari pinjaman.

Download blu
Gimana? Masih ragu & bingung? 🤔

Nih, solusinya