Reksadana vs Deposito: Investasi Minim Risiko atau Return Lebih Tinggi

06 August 2025

Lagi bingung milih antara reksadana vs deposito buat mulai investasi? Tenang, sobatblu nggak sendiri, kok. 

Lagi bingung milih antara reksadana vs deposito buat mulai investasi? Tenang, sobatblu nggak sendiri, kok. Banyak juga dari kita yang masih galau menentukan mana yang paling cocok sesuai kebutuhan dan gaya hidup finansial kita.

Nah, artikel ini bakal bantu kamu memahami perbedaan mendasar antara keduanya, lengkap dengan simulasi dan insight yang relatable. Yuk telusuri bareng untuk cari tau mana yang paling pas buat kamu!

Perbedaan Reksadana dan Deposito

Sebelum kamu decide mau reksadana atau deposito, penting buat kenalan dulu sama karakteristik masing-masing. Pasalnya dua instrumen tersebut beda tujuan dan beda juga cara kerjanya. Let’s break it down!

1. Pengelola

Reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional yang udah punya izin dari OJK. Kamu cukup setor dana, lalu si manajer yang akan mengelola investasi kamu ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Sementara deposito dikelola langsung oleh bank tempat kamu menyimpan dana, tanpa campur tangan pihak ketiga.

2. Simpanan Uang

Dalam reksadana, dana kamu dikumpulkan bersama dana investor lain dan dikelola secara kolektif. Makanya, ini cocok buat kamu yang mau mulai investasi dengan modal kecil. Sedangkan deposito bersifat individu, alias nama kamu langsung tercatat sebagai pemilik dana di bank.

3. Modal Awal

Reksadana biasanya punya minimum investasi yang rendah, bahkan mulai dari Rp10.000 aja kamu udah bisa mulai. Deposito butuh modal lebih besar, umumnya mulai dari Rp1 juta hingga jutaan rupiah tergantung kebijakan masing-masing bank.

Baca Juga: Kenali Apa itu Valas dan Bagaimana Cara Membuka Tabungannya

4. Imbal Hasil

Potensi imbal hasil reksadana bisa lebih tinggi, apalagi kalau ditempatkan di instrumen saham. Tapi ingat, return-nya fluktuatif dan tergantung pasar. Deposito menawarkan return tetap dan stabil, tapi cenderung lebih rendah dibandingkan reksadana.

5. Likuiditas

Reksadana lebih fleksibel karena bisa dicairkan kapan aja, meski perlu waktu beberapa hari kerja. Deposito punya tenor tertentu, seperti misalnya satu, tiga, enam, atau 12 bulan. Kalau dicairkan sebelum jatuh tempo, biasanya akan terkena penalti sesuai dengan kebijakan awal masing-masing bank.

6. Pajak

Pendapatan dari deposito dikenakan pajak sebesar 20% atas bunga yang kamu terima. Sementara reksadana nggak dikenakan pajak langsung atas keuntungannya, jadi kamu bisa dapet nilai investasi secara full (selama belum dijual).

7. Risiko

Reksadana punya risiko fluktuasi nilai karena dipengaruhi oleh pergerakan pasar. Tapi jangan khawatir, ada juga reksadana pasar uang yang risikonya lebih rendah. Deposito risikonya lebih minim, apalagi karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.

Baca Juga: Cara Menghitung Persen Bunga Tabungan bluSaving

Simulasi Hitungan Reksadana vs Deposito

Untuk bantu kamu lebih bisa membayangkan, yuk kita lihat simulasi sederhana berikut ini:

Misalnya kamu punya dana Rp10 juta yang ingin kamu investasikan selama 12 bulan.

  • Deposito: Dengan bunga 4% per tahun (sebelum pajak), kamu akan dapat Rp400.000. Setelah dipotong pajak 20%, kamu akan terima bersih Rp320.000.
  • Reksadana Pasar Uang: Dengan estimasi return 5,5% per tahun, kamu bisa terima Rp550.000. Karena belum ada pajak langsung, kamu bisa nikmati hasil investasi secara utuh.

Perlu diingat juga ya, nilai return ini bisa berbeda tergantung kondisi pasar dan produk yang kamu pilih, sobatblu.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatur Uang yang Baik? 7 Tips Buat Sobatblu

Reksadana vs Deposito: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Jawabannya tergantung kebutuhan dan preferensi kamu!

Kalau kamu tipe yang ingin hasil pasti, nggak mau ribet mikirin fluktuasi pasar, dan punya dana lebih, deposito bisa jadi pilihan yang cocok.

Namun kalau kamu mau return yang lebih optimal, fleksibel, dan bisa mulai dari nominal kecil, reksadana bisa jadi opsi yang lebih menarik.

Bahkan kamu bisa pilih dua-duanya untuk diversifikasi. Misalnya, pakai deposito buat dana darurat, dan reksadana untuk tujuan jangka menengah-panjang.

Investasi bukan soal siapa yang paling cuan, tapi siapa yang paling paham kebutuhannya. Dengan memahami perbedaan reksadana vs deposito, kamu bisa membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan sesuai dengan tujuan.

Ingat, setiap instrumen punya kelebihan dan tantangan masing-masing. Hal yang paling penting adalah konsisten, sabar, dan terus belajar dalam perjalanan finansial kamu.

Mau Mulai Pakai Deposito yang Anti Ribet dan Anti Repot? Cobain bluDeposit!

Kalau pada akhirnya kamu memilih deposito dan lagi cari cara praktis dan fleksibel buat investasi deposito, bluDeposit di blu by BCA Digital bisa jadi solusinya!

Lewat bluDeposit, kamu bisa buka deposito langsung dari smartphone tanpa perlu datang ke kantor cabang. Mulai dari Rp1 juta aja, kamu udah bisa nikmatin bunga kompetitif dengan pilihan tenor yang variatif.

Nggak cuma itu, kamu juga bisa cek estimasi bunga dan pengembalian langsung di aplikasinya. Jadi, nggak perlu ribet lagi deh!

Jadi, tunggu apa lagi, sobatblu? Yuk, mulai langkah investasimu sekarang juga lewat bluDeposit dari blu by BCA Digital dan capai tujuan finansialmu dengan lebih terencana!

Download blu
Gimana? Masih ragu & bingung? 🤔

Nih, solusinya