Investasi Halal atau Bebas Sektor? Kenalan Sama 6 Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional!

04 August 2025

Perbedaan reksadana syariah dan konvensional tuh penting diketahui buat sobatblu yang ingin mulai investasi tapi masih galau pilih yang mana. 

Soalnya meskipun kelihatannya mirip, ternyata keduanya punya aturan main yang berbeda. Jangan asal pilih ya, apalagi kalau kamu punya preferensi nilai atau prinsip tertentu. Nah biar nggak bingung dan bisa mulai investasi dengan lebih yakin, yuk kenalan dulu sama dua jenis reksadana ini. Simak artikelnya di bawah ini!

Sekilas tentang Reksadana Syariah

Reksadana syariah adalah instrumen investasi yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam. Artinya, semua proses dan pengelolaan dana harus sesuai dengan ketentuan halal, baik dari sisi produk keuangan maupun cara operasionalnya. 

Reksadana ini diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang memastikan bahwa setiap transaksi dan portofolio investasi nggak mengandung unsur riba, maysir (judi), atau gharar (ketidakjelasan). Dalam praktiknya, reksadana syariah hanya berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar efek syariah dari OJK. 

Misalnya, saham perusahaan yang bergerak di sektor makanan halal, energi, atau properti, dan menghindari industri seperti rokok, alkohol, perbankan konvensional, atau hiburan yang nggak sesuai syariat. Dengan kata lain, reksadana syariah memberikan solusi bagi investor Muslim dalam berinvestasi dengan cara yang sesuai keyakinan, tanpa mengorbankan potensi keuntungan.

Baca juga: Paham Jenis-Jenis Investasi Biar Jago Investasi Bareng blu!

Sekilas tentang Reksadana Konvensional

Berbeda dari versi syariahnya, reksadana konvensional mengacu pada jenis reksadana yang pengelolaannya nggak terikat pada prinsip-prinsip agama tertentu. Manajer investasi memiliki keleluasaan untuk mengalokasikan dana ke berbagai instrumen, baik saham, obligasi, pasar uang, maupun instrumen lain yang dianggap berpotensi memberikan imbal hasil terbaik.

Karena fleksibilitasnya lebih tinggi, reksadana konvensional banyak dipilih oleh investor dengan berbagai profil risiko, dari yang konservatif hingga agresif. Namun tentu aja, setiap pilihan investasi tetap harus mempertimbangkan tujuan keuangan, jangka waktu, dan kenyamanan masing-masing individu. Dalam reksadana konvensional, nggak ada batasan khusus terhadap sektor usaha yang dipilih, asalkan sesuai dengan regulasi pasar modal yang berlaku.

Perbedaan Reksadana Syariah dan Konvensional

Meski sama-sama termasuk dalam instrumen investasi kolektif, reksadana syariah dan konvensional punya sejumlah perbedaan yang cukup signifikan. Biar sobatblu makin paham mana yang paling cocok untuk tujuan investasi, yuk simak poin-poin perbedaannya berikut ini:

1. Prinsip Dasar Pengelolaan

Reksadana syariah dikelola berdasarkan prinsip hukum Islam dan wajib mengikuti fatwa yang ditetapkan oleh DSN-MUI, sehingga seluruh proses pengelolaan investasi dilakukan sesuai dengan ketentuan syariah. 

Sementara itu, reksadana konvensional dikelola dengan prinsip keuangan modern yang mengacu pada kebijakan investasi dan peraturan pasar modal. Fokus utama reksadana jenis ini ialah untuk mengoptimalkan potensi imbal hasil sesuai strategi yang telah ditetapkan oleh manajer investasi.

2. Jenis Instrumen Investasi

Dalam reksadana syariah, dana hanya diinvestasikan pada instrumen yang halal dan sesuai prinsip syariah, seperti saham perusahaan yang nggak bergerak di industri rokok, alkohol, perjudian, atau bank berbasis bunga. 

Sedangkan pada reksadana konvensional, dana dapat diinvestasikan pada berbagai instrumen di pasar modal, termasuk saham, obligasi, atau pasar uang dari beragam sektor industri, selama sesuai dengan regulasi OJK dan kebijakan produk reksadana tersebut.

Baca juga: Kamu Cocok Investasi Jangka Pendek? Coba Pelajari di Sini Yuk!

3. Pengawasan oleh Dewan Syariah

Dalam reksadana syariah, terdapat Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas memastikan seluruh aktivitas investasi sesuai dengan prinsip syariah, termasuk melakukan review berkala terhadap portofolio dan kebijakan investasi. Sementara itu reksadana konvensional diawasi oleh pihak regulator pasar modal seperti OJK untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan keuangan yang berlaku.

4. Akad dan Mekanisme Transaksi

Setiap transaksi dalam reksadana syariah menggunakan akad tertentu sesuai prinsip Islam, seperti akad wakalah atau mudharabah, untuk menghindari praktik riba dan spekulasi. Di sisi lain, reksadana konvensional menggunakan mekanisme transaksi berbasis sistem bunga dan imbal hasil sesuai kondisi pasar modal tanpa penerapan akad khusus.

5. Tujuan Investasi

Bagi investor Muslim, tujuan berinvestasi bukan hanya mengejar keuntungan, tapi juga menjalankan amanah dalam mengelola harta secara halal. Inilah yang membuat reksadana syariah menjadi pilihan utama. Di sisi lain, reksadana konvensional lebih menekankan pada optimasi keuntungan tanpa mempertimbangkan aspek spiritual atau keagamaan.

6. Biaya dan Risiko

Dalam hal biaya dan risiko, baik reksadana syariah maupun konvensional memiliki karakteristik yang mirip tergantung pada jenis produknya, seperti reksadana saham, pendapatan tetap, atau pasar uang. 

Namun karena pilihan investasinya lebih terbatas, performa reksadana syariah bisa sedikit berbeda dibanding reksadana konvensional, meskipun banyak juga produk reksadana syariah yang mampu mencatatkan return kompetitif.

Untuk memahami karakteristik reksadana syariah dan konvensional, kamu bisa melihat perbedaannya secara ringkas pada tabel berikut. Tabel ini akan membantu kamu menentukan pilihan yang sesuai dengan tujuan investasimu.

Aspek

Reksadana Syariah

Reksadana Konvensional

Prinsip Pengelolaan

Mengikuti hukum Islam dan fatwa DSN-MUI.

Menggunakan prinsip keuangan modern.

Instrumen Investasi

Hanya pada instrumen halal (bukan rokok, alkohol, perjudian, bank berbunga).

Bisa di semua sektor sesuai regulasi OJK.

Pengawasan

Diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Diawasi oleh OJK.

Akad dan Transaksi

Menggunakan akad sesuai syariah (wakalah, mudharabah).

Menggunakan sistem bunga dan imbal hasil pasar.

Tujuan Investasi

Mencari keuntungan sekaligus menjaga kehalalan harta.

Fokus pada keuntungan investasi.

Biaya dan Risiko

Mirip dengan konvensional, pilihan investasinya lebih terbatas.

Mirip dengan syariah, pilihan investasinya lebih luas.

Baca jugaPilihan Investasi untuk Umur 20-an

Coba Investasi Praktis Sekarang Juga Pake blu by BCA Digital!

Mau pilih reksadana syariah atau konvensional, yang penting kamu mulai dari sekarang. Karena dalam dunia investasi, waktu adalah kunci. Semakin cepat kamu mulai, semakin besar peluang dana kamu berkembang. Dan kabar baiknya, sekarang investasi reksadana nggak perlu ribet atau mahal.

Lewat fitur bluInvest di blu by BCA Digital, sobatblu bisa menghubungkan akun blu dengan partner investasi yang udah bekerjasama dengan blu, lalu monitor seluruh portofolio reksadana kamu langsung dari aplikasi blu. Jadi, kamu bisa explore produk-produk pilihan dari mitra investasi tepercaya, pantau kinerjanya kapan aja, dan tetap pegang kendali atas rencana keuanganmu. Semua dalam satu aplikasi.

Jadi, tunggu apa lagi? Download aplikasi blu by BCA Digital sekarang dan mulai investasi sesuai gaya kamu. Ciptakan masa depan finansial yang lebih cerah dengan langkah cerdas dari sekarang!

 

Download blu
Gimana? Masih ragu & bingung? 🤔

Nih, solusinya