Apakah Deposito Bisa Rugi? Yuk, Cari Tau Risikonya Sebelum Investasi!

28 July 2025

Apakah deposito bisa rugi?

Pertanyaan ini mungkin pernah muncul di benak kamu, terutama kalau lagi cari tempat yang aman buat menyimpan dana. Nah meskipun deposito dikenal sebagai instrumen investasi yang relatif low-risk, bukan berarti bebas risiko sepenuhnya, ya, sobatblu.

Di artikel ini, kamu akan diajak memahami lebih dalam soal risiko-risiko yang mungkin terjadi saat berinvestasi di deposito. Yuk simak sampai habis biar kamu makin siap ngatur keuangan dengan bijak!

Baca Juga: Kenali Apa itu Valas dan Bagaimana Cara Membuka Tabungannya

Apakah Deposito Bisa Rugi?

Jujur aja, banyak orang berpikir kalau deposito itu 100% aman dan bebas dari segala risiko. Namun faktanya, deposito tetap punya potensi kerugian, meski nggak sebesar instrumen lain seperti saham atau kripto. Risikonya memang lebih minim, tetapi tetap perlu diantisipasi.

Kamu perlu tau bahwa kerugian di deposito biasanya nggak datang dalam bentuk "uang hilang", tetapi lebih ke potensi hasil yang nggak maksimal, atau bahkan tergerus karena berbagai faktor eksternal. “Maksudnya bagaimana?”, mungkin kamu akan bertanya demikian. Tenang dulu, semua akan dijelaskan di poin berikutnya!

Baca Juga: Cara Menghitung Persen Bunga Tabungan bluSaving

Apa Aja Risiko Deposito?

Sebelum kamu buru-buru buka deposito, penting banget untuk tau apa aja potensi risiko yang bisa muncul. So, let’s break it down!

1. Risiko Likuiditas

Deposito punya jangka waktu tertentu. Kalau kamu butuh dana cepat dan harus mencairkannya sebelum jatuh tempo, bisa jadi kena penalti atau denda. Hal ini yang bikin kurang fleksibel dibanding tabungan biasa.

2. Risiko Inflasi

Kalau inflasi lebih tinggi dari bunga deposito yang kamu dapetin, artinya daya beli uangmu malah bisa turun. Jadi meskipun nominalnya nambah, nilainya bisa berkurang secara real.

3. Risiko Suku Bunga

Suku bunga yang berubah-ubah bisa bikin keuntungan deposito kamu jadi kurang optimal. Apalagi kalau kamu mengikat dana di bunga tetap sementara bunga pasar naik, kamu bisa jadi “ketinggalan cuan.”

4. Risiko Kegagalan Bank

Meskipun bank sudah diawasi OJK dan LPS, tetap ada potensi kecil terjadinya kegagalan operasional. Untungnya, simpanan di bawah Rp2 miliar dijamin LPS, tetapi tetap worth it untuk diperhitungkan.

5. Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah

Regulasi atau kebijakan pajak bisa berubah sewaktu-waktu, dan itu bisa berdampak pada keuntungan yang kamu terima dari deposito.

6. Risiko Diversifikasi

Kalau semua dana kamu ditaruh di satu instrumen aja (misalnya deposito), kamu kehilangan potensi dari investasi lain yang mungkin lebih menguntungkan. That is why diversifikasi penting banget.

7. Risiko Pengembalian Rendah

Dibandingkan instrumen lain seperti saham atau reksadana, bunga deposito cenderung lebih rendah. Jadi kalau target kamu ingin return tinggi dalam waktu singkat, deposito mungkin bukan opsi utama.

8. Risiko Biaya Penarikan Dini

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mencairkan deposito sebelum waktunya bisa bikin kamu kena penalti. Ini tentu bisa memotong keuntungan yang sudah kamu rencanakan.

9. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar

Kalau kamu ambil deposito dalam mata uang asing, ada potensi rugi dari perubahan kurs. Misalnya, pas dicairkan, nilai tukar sedang turun.

10. Risiko Kesehatan Ekonomi Negara

Kondisi ekonomi nasional yang nggak stabil bisa memengaruhi banyak hal, termasuk stabilitas sektor perbankan dan suku bunga. Ini tentu berdampak langsung ke deposito kamu.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatur Uang yang Baik? 7 Tips Buat Sobatblu

Cara Kelola Risiko Deposito dengan Tepat

Tenang, sobatblu. Risiko bisa dikelola, kok! Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan biar tetap cuan:

1. Pilih Jangka Waktu Sesuai Kebutuhan

Sesuaikan tenor deposito dengan tujuan finansial kamu. Kalau dana darurat, lebih baik jangan ditaruh di deposito ya, karena aksesnya lebih terbatas.

2. Gunakan Bank Tepercaya dan Dijamin LPS

Pastikan kamu menyimpan dana di bank yang diawasi OJK dan dijamin LPS. blu by BCA Digital sudah memenuhi dua syarat ini, jadi pas banget buat kamu yang ingin mulai investasi.

3. Diversifikasi Dana

Jangan taruh semua telur di satu keranjang. Sisihkan juga dana di instrumen lain seperti bluSaving, reksadana, atau obligasi biar portofolio kamu lebih seimbang.

4. Cek Perkembangan Suku Bunga

Rutin update soal suku bunga biar kamu bisa ambil keputusan yang tepat kapan harus membuka atau memperpanjang deposito.

5. Hindari Penarikan Sebelum Jatuh Tempo

Disiplin adalah kunci! Kalau sudah menetapkan jangka waktu, sebisa mungkin tahan sampai jatuh tempo biar kamu bisa nikmati hasil maksimal tanpa penalti.

Jadi, apakah deposito bisa rugi? Jawabannya bisa, tetapi risikonya relatif kecil dan bisa dikontrol. Risiko-risiko seperti inflasi, suku bunga, atau penalti penarikan dini memang perlu diwaspadai, tetapi bukan berarti deposito nggak layak dipertimbangkan.

Buat kamu yang ingin investasi praktis dan terencana, deposito masih jadi pilihan menarik—asal dikelola dengan strategi yang tepat.

Mau Mulai Pakai Deposito yang Anti Ribet dan Anti Repot? Cobain bluDeposit!

Kalau kamu tertarik buat mulai investasi yang praktis, bluDeposit dari blu by BCA Digital bisa jadi pilihan terbaik kamu. Di bluDeposit, kamu bisa mulai deposito langsung dari aplikasi dengan nominal mulai dari Rp1 juta, plus pilihan tenor yang fleksibel sesuai kebutuhanmu. Prosesnya full digital dan gampang banget!

Nggak cuma itu, kamu juga bisa cek estimasi bunga dan pengembalian langsung di aplikasinya. Jadi, nggak perlu ribet lagi deh!

Yuk, mulai perjalanan investasimu dengan bluDeposit di blu by BCA Digital sekarang juga!

Download blu
Gimana? Masih ragu & bingung? 🤔

Nih, solusinya