Begini Cara Top Up E-Money Tanpa Biaya Admin

27 October 2023

“Yuk, pulang kantor cus nongkrong sekalian ngopi. Udah lama banget nih kita nggak ke kafe langganan,” ajak teman satu kerjaan yang kebetulan kami juga satu ruang kerja.

Aku mencebikkan bibir. “Tanggal tua ngajak nongkrong. Kamu baru dapat ceperan ya? Eh, apa jangan-jangan bonusan udah turun?” Aku dengan sengaja menatapnya curiga.

Temanku tertawa. Setelah tawanya reda, dia pun menjawab, “Lagi ada promo untuk dine-in asalkan pembayaran pake e-money?”

“Serius? Wah, ayo kalo gitu,” sahutku senang.

Sebagai sesama pemburu promo belanja dan jajanan kekinian, aku sama dia memang cocok banget. Pokoknya tiap ada info kafe atau e-commerce yang lagi promo, tanpa buang waktu kami pasti langsung berburu. Lumayan banget kan, kalau bisa dapat barang atau jajan makanan dan minuman kesukaan dengan harga yang lebih murah. Paling senang lagi nih ya, pas bayar dengan harga promo, eh masih dapat cashback.

Begitu jam pulang kerja tiba, kami tanpa membuang waktu langsung meninggalkan kantor. Tak lama kemudian, kami tiba di kafe langganan yang lokasinya hanya beda gedung dengan kantor kami.

Mungkin karena capek dan memang sudah lapar, temanku tidak hanya pesan kopi. Bisa dibilang dia kalap, pesan pizza ukuran besar, cheesecake, bahkan seporsi spaghetti. Padahal dia juga lihat aku sudah pesan Tiramisu cake ukuran sedang yang bisa kami nikmati berdua. “Ini siapa yang habisin?” tegurku.

“Tenang. Kalau nggak habis, nanti kita bungkus,” katanya sambil tertawa.

Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan temanku yang emang boros kalau masalah jajan dan pesan makanan. Kemudian, aku pun membayar pesananku di kasir. Saat tiba gilirannya, temanku tampak kebingungan menatap layar ponselnya.

“Kenapa?” tanyaku akhirnya.

Temanku memutar badannya sedikit, lalu berbicara ke arah orang yang antri di belakangnya. “Duluan deh.” Baru kemudian dia menarik lenganku menjauhi kasir. “Bused, ini aku belanja apaan aja ya bulan ini, e-money aku sampe kosong begini.”

“Lha, mau aku bayarin dulu?” tawarku akhirnya.

“Nggak usah. Ini mau top up e-money dulu.” Temanku pun sibuk dengan ponselnya. Sambil melakukan proses top up, dia mengeluh tentang biaya admin yang kalau dikumpulin bisa beli dua gelas kopi atau malah beli lipstik favoritnya.

“Nggak usah. Ini mau top up e-money dulu.” Temanku pun sibuk dengan ponselnya. Sambil melakukan proses top up, dia mengeluh tentang biaya admin yang kalau dikumpulin bisa beli dua gelas kopi atau malah beli lipstik favoritnya.

“Coba hitung deh, kalau 1 kali top up e-money itu butuh biaya admin antara 1000-1500, terus dalam 1 bulan top up sampai 10 kali, udah berapa coba?” kata temanku.

“Ini nih yang kalo dalam perencanaan keuangan disebut bocor kecil. Pengeluaran kecil dan rutin yang seringkali tidak kita perhitungkan karena nominalnya kecil, tapi bisa bikin boncos di akhir bulan,” sahutku. “Nggak cuma biaya top up e-money saja lho, tapi biaya admin bank yang ditarik tiap bulan, biaya transfer antar bank yang kadang bisa 5000-6500 setiap transfer, bahkan biaya parkir. Kamu pernah hitung nggak, berapa banyak nominal uang yang masuk dalam kategori bocor kecil dalam keuangan bulanan kamu? Tahu-tahu akhir bulan pengeluaran jadi bengkak, kan?”

Temanku menganggukkan kepalanya, “Iya, makanya aku bingung juga mengatasi hal ini…. Eh, kamu duduk sana dulu deh. Aku selesaikan proses bayar dulu,” pinta temanku sambil menunjuk kursi di pojok, kursi favorit kami setiap ke kafe ini.

Sambil menunggu temanku, aku pun berselancar di Instagram. Pas nemu story Instagram @blubyBCADigital, ada postingan dari Lea, si Ratu Belanja yang punya hobi sama dengan kami, demen kejar promo belanja, gila shopping tapi kantongnya nggak pernah kering. Aku pun teringat, kenapa tidak pakai aplikasi blu saja untuk top up e-money? Begitu temanku sudah duduk di kursi yang ada di hadapanku, aku pun langsung cerita. “Ngomong-ngomong, kamu udah punya aplikasi blu belum sih?” tanyaku.

“Udah, dong, kapan itu aku baca majalah Cosmopolitan dan kenalan sama Lea. Dia tuh ya, shopping mulu kerjanya, sama kayak kita, suka banget berburu promo dan diskonan, tapi dia emang pinter banget kelola uang.”

Aku mengangguk. “Kita sama, aku juga tahu dari Lea tentang aplikasi blu. Nah, ini aku barusan nemu postingan Lea yang bilang kalau top up e-money mending via aplikasi blu saja karena gratis dan gak kena biaya admin.”

“Bentar, bentar….” Temanku membuka aplikasi blu, dan mulai melihat-lihat fitur di dalamnya. Lalu tak lama kemudian dia berkata, “Eh iya, benar. Enak banget nih kalau top up e-money pakai blu. Kita bisa simpan semua e-money yang kita punya di bagian transaksi favorit. Lalu kalau mau top up, tinggal tap tombol shortcut pada halaman depan blu. Praktis dan cepat banget nih prosesnya.”

Aku tertawa, “Bahkan bisa lebih hemat kalau top up e-money pakai aplikasi blu ini, karena ada bluRewards. Bisa bebas admin untuk 5x top up ke OVO dan 5x top up ke GoPay, 2 bulan pertama dari bulan pembukaan rekening. Lalu setelahnya, pastikan saja saldo portofolio bulanan kita di aplikasi blu rata-rata Rp 1 juta untuk tetap bisa menikmati bluRewards.”

“Ya udah, kalau gitu besok-besok top up e-money tanpa biaya admini pakai aplikasi blu saja.” Kami berdua tertawa mendengar kalimat temanku itu. Tapi benar sih, biar tak ada lagi namanya bocor halus dalam keuangan, minimalkan saja pengeluaran biaya admin, dan gunakan aplikasi blu untuk segala keperluan finansial.

Download blu
Gimana? Masih ragu & bingung? 🤔

Nih, solusinya