Nah, muncul pertanyaan “pajak deposito berapa persen ya? Apakah semua jenis deposito dikenakan pajak yang sama? Dan gimana cara perhitungannya?".

Tenang, semua akan dibahas tuntas di artikel ini. Kamu akan tau berapa persen pajak deposito yang berlaku di Indonesia, jenis-jenis deposito yang bisa dipilih, serta risiko dan tips supaya investasi kamu tetap aman dan menguntungkan. Jadi, pastikan kamu baca sampai akhir ya.

Pajak Deposito Berapa Persen?

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, penghasilan dari bunga deposito dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 20%, yang langsung dipotong oleh bank. Artinya, kamu tidak perlu repot melaporkannya lagi di SPT Tahunan.

Contohnya, jika kamu memiliki deposito sebesar Rp100.000.000 dengan bunga 5% per tahun, maka perhitungannya:

• Bunga deposito per tahun: Rp100.000.000 x 5% = Rp5.000.000
• Pajak deposito (20% dari bunga): Rp5.000.000 x 20% = Rp1.000.000
• Bunga bersih yang diterima: Rp5.000.000 – Rp100.000 = Rp4.000.000

Jadi, kamu akan menerima Rp4.000.000 bersih setelah dipotong pajak.

Baca juga: 5 Cara Menghitung Persen Bunga Tabungan bluSaving

Apakah Deposito Menguntungkan?

Meskipun ada potongan pajak, banyak orang tetap menjadikan deposito sebagai salah satu instrumen keuangan andalan. Kenapa sih? Coba lihat penjelasan di bawah ini:

1. Aman dan Diawasi oleh OJK

Deposito merupakan produk perbankan yang sudah diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, dana kamu juga dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sampai nominal tertentu. Ini bikin deposito cocok buat kamu yang nggak mau ambil risiko besar tetapi tetap ingin pertumbuhan dana yang stabil.

2. Cocok untuk Dana Darurat atau Tujuan Jangka Pendek

Karena punya jangka waktu tertentu dan bunga tetap, deposito sering dipakai buat simpan dana darurat, rencana beli kendaraan, liburan, atau biaya pendidikan. Kamu bisa atur tenor sesuai target waktumu dari 1 bulan, 3 bulan, bahkan sampai 12 bulan.

3. Bunga Tetap dan Bisa Diprediksi

Nggak seperti reksa dana atau saham yang harganya naik-turun, bunga deposito tetap dari awal sampai akhir tenor. Jadi kamu bisa menghitung estimasi hasil investasi sejak awal. Ini penting banget buat kamu yang senang dengan kepastian dan perencanaan finansial yang rapi.

4. Proses Mudah dan Anti Ribet

Sekarang kamu nggak perlu lagi datang ke kantor cabang buat buka deposito. Ada banyak platform digital yang menawarkan proses pembukaan deposito secara online, bahkan cuma lewat smartphone. Cukup pilih nominal, tenor, dan sistem perpanjangan otomatis (ARO), semua bisa selesai dalam beberapa menit.

5. Alternatif Simpanan Lebih Menguntungkan dari Tabungan Biasa

Dibanding tabungan konvensional, suku bunga deposito lebih tinggi. Kalau kamu punya dana nganggur dan belum kepake dalam waktu dekat, daripada disimpan di tabungan yang bunganya kecil, lebih baik dialihkan ke deposito supaya bisa tumbuh lebih optimal.

Baca juga: 2 Cara Menghitung Bunga bluDeposit!

Risiko Deposito yang Kamu Perlu Pertimbangkan

Meski kelihatan aman, bukan berarti deposito bebas dari risiko sama sekali. Sebelum kamu benar-benar memutuskan buat buka deposito, yuk kenali beberapa hal ini:

1. Dana Nggak Fleksibel Selama Tenor Berjalan

Kalau simpan uang di deposito, artinya dana tersebut akan “dikunci” selama tenor yang sudah disepakati. Kalau sewaktu-waktu kamu butuh uangnya dan harus dicairkan lebih awal, beberapa bank mungkin mengenakan penalti atau bunga nggak dibayarkan penuh. Jadi pastikan kamu pakai dana yang memang nggak dibutuhkan dalam waktu dekat.

2. Imbal Hasil Bisa Kalah oleh Inflasi

Karena bunganya tetap, deposito memang stabil tetapi sayangnya kadang nggak selalu lebih tinggi dari tingkat inflasi tahunan. Ini bisa membuat daya beli dari uang kamu berkurang dalam jangka panjang, apalagi kalau hanya mengandalkan deposito sebagai satu-satunya alat investasi.

3. Pajak Mengurangi Nilai Bunga Bersih

Seperti yang udah dibahas di awal, pajak atas bunga deposito sebesar 15% langsung dipotong dari hasil yang kamu dapat. Jadi walaupun terlihat bunga deposito tinggi, kamu tetap perlu hitung ulang supaya tau berapa keuntungan bersih yang bisa dikantongi.

4. Nggak Ada Potensi Capital Gain

Berbeda dengan saham atau reksa dana yang bisa memberikan keuntungan dari kenaikan harga (capital gain), deposito cuma menghasilkan bunga tetap. Nggak ada peluang buat untung besar dalam waktu cepat. Ini cocok untuk kamu yang lebih mengutamakan keamanan daripada keuntungan tinggi.

5. Risiko Platform Nggak Terdaftar

Kalau buka deposito lewat platform digital, pastikan resmi, terdaftar di OJK, dan diawasi LPS. Jangan tergiur iming-iming bunga tinggi tapi nggak jelas legalitasnya. Keamanan data dan dana kamu tetap jadi prioritas utama.

Baca juga: Jenis-Jenis Tabungan Beserta Fungsi dan Manfaatnya

Mulai Investasi Deposito yang Praktis bareng bluDeposit

Setelah tau bahwa pajak deposito berapa persen dan bagaimana sistemnya bekerja, kini saatnya sobatblu bisa lebih bijak memilih platform untuk investasi. Nah, kalau cari solusi yang simpel, fleksibel, dan pastinya aman, kamu bisa mulai kenalan dengan bluDeposit dari blu by BCA Digital.

bluDeposit adalah produk deposito berjangka modern yang bisa dibuka mulai dari Rp1 juta aja, langsung lewat aplikasi blu. Prosesnya gampang banget, tanpa harus datang ke kantor cabang. Kamu bisa pilih tenor sesuai kebutuhan, dari 1 sampai 12 bulan, dan bahkan bisa top up sampai H+6 dari tanggal pembukaan.

Menariknya lagi, bluDeposit juga nggak kasih penalti kalau kamu mau tarik dana sebelum jatuh tempo. Jadi tetap ada ruang fleksibilitas buat kamu. Belum cukup? Tenang, blu by BCA Digital juga menyediakan fitur simulasi bluDeposit. Ini bisa bantu kamu hitung estimasi bunga dan keuntungan secara transparan, sebelum benar-benar mulai.

Yuk, mulai kebiasaan investasi yang aman dan terkendali dari sekarang. Kunjungi blu by BCA Digital untuk cek cara buka bluDeposit dan nikmati berbagai keuntungannya!

Sumber:

Ortax. (2022, September 12). Peraturan Pemerintah Nomor: 21 TAHUN 1989 - Ortax. Peraturan - Ortax. https://datacenter.ortax.org/ortax/aturan/show/94